Rabu, 19 Mei 2010

Berita: Politik Standar Ganda Obama

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS Barack Obama, Selasa (18/5/2010) meyakinkan para anggota parlemen Yahudi atas dukungannya pada Israel, dan memaparkan rencananya untuk mendorong keamanan Israel dan dukungan pemerintahannya pada sanksi Iran.

Pertemuan dengan 37 orang Yahudi anggota Partai Demokrat Obama itu dilakukan ditengah keraguan di antara sejumlah warga Yahudi Israel dan AS mengenai dukungan presiden bagi Israel dan setelah hubungan antara Israel dan sekutu setianya itu tegang akibat rencana pembangunan pemukiman baru Yahudi di Yerusalem timur.

"Pertemuan Kamis sore itu, pertemuan pertama Obama dengan anggota parlemen Yahudi, membahas empat saksi PBB untuk Iran yang saat ini sedang dirundingkan dan berbagai komitmen perdamaian dan keamanan di Timur Tengah," kata Gedung Putih.

Pertemuan itu berlangsung satu setengah jam lamanya. AS sebelumnya, memperkenalkan sebuah rancangan resolusi PBB, yang akan memperpanjang embargo senjata dan sektor perbankan Iran, serta mencekal Iran dari aktivitas sensitif di luar negeri seperti pertambangan uranium dan pengembangan misil balistik.

"Selama pertukaran pendapat produktif itu, presiden dan para anggota parlemen juga membahas permintaan pemerintah Obama untuk menyediakan 205 juta dolar AS guna membantu Israel menempatkan sistem pertahanan anti misil," kata Gedung Putih.

Apa yang disebut kubah besi itu dirancang untuk menahan serangan roket jarak dekar dan tameng bagi Israel dari serangan Hamas dan gerilyawan Syiah Lebanon, Hezbollah.

Di antara para anggota parlemen tersebut, hadir juga senator berpengaruh Barbara Boxer dan Dianne Feinstein dari California serta Joe Lieberman, seorang independen dari Connecticut.

1 komentar:

  1. Ini salah satu arogansi Amerika dan Obama, Iran belum jelas kesalahnnya akan diberi sanksi, Israel yang sudah jelas-jelas sebagai penjajah zionis malah didukung, apa Obama pengikut aliran Jabariyah (tp bukan dalam arti sebenarnya) jabariyah yang dimaksud disini adalah yang kuat yang berkuasa, yang kuat yang sewenang-wenang, yang kuat menindas yang lemah...

    BalasHapus